OPINI - Hampir setiap orang yang memiliki telepon genggam di negara ini pasti mengenal siapa itu Anies Baswedan. Mereka juga kenal kualitas intelektual dan gagasan Anies. Hasil kerja Anies semasa menjabat sebagai Gubernur DKI, yang merupakan rekam jejaknya, sudah banyak diberitakan. Bukan saja itu, karakter dan kualitas moral Anies bisa jadi mereka kenal dengan baik. Media sosial (medsos) merupakan sarana rakyat untuk mengenal Anies. Jika kita mengikuti berita yang disuguhkan oleh medsos mengenai Anies, kita mendapatkan gambaran, siapa sosok Anies itu.
Indonesia perlu lebih banyak orang seperti Anies. Memang yang menonjol dari Anies adalah kemampuan intelektual dan kemampuannya untuk mengartikukasikan pemikirannya. Anies bukan saja seorang pemikir, beliau juga seorang orator. Wawasan Anies bukan saja melebar, yang hanya nampak di permukaan, tapi juga cukup mendalam, sehingga mengenal detail suatu persoalan. Jika kita cermati lebih jauh, Anies juga punya kemampuan untuk menterjemahkan pikirannya menjadi kenyataan. Untuk itu Anies juga seorang pemimpin yang handal. Karena implementasi dari gagasan yang merupakan hasil proses berpikir, diperlukan kerjasama team.
Akan tetapi Anies seorang untuk membangun Indonesia, jauh dari cukup. Kita perlu lebih banyak "Anies" lainnya yang pandai berpikir dan bekerja, yang sekakigus memiliki integritas. Sosok Anies yang kita perlukan justru di tingkat pelaksana, baik di pemerintahan maupun di masyarakat. Walaupun seorang Anies bisa mencapai posisi tertinggi di negara ini, perannya untuk membawa Indonesia untuk tampil di tingkat dunia, masih perlu ditopang oleh Anies-Anies lainnya.
Dari sosok Anies yang kita ketahui, kita bisa memperkirakan Anies tumbuh dan berkembang di lingkungan intelektual dan moral yang baik. Menggunakan istilah yang populer sekarang ini, beliau tumbuh di "ekosistem" yang baik. Ekosistem inilah yang perlu kita bangun untuk menghasilkan anak bangsa dengan kapasitas intelektual dan moral yang baik. Anies menyebutnya sebagai "kualitas" manusia. Indonesia butuh "Anies" lainnya untuk menyongsong Indonesia emas.
Kebijakan pemerintah memainkan peranan penting untuk menciptakan para "Anies" di Indonesia ini. Kebijakan untuk mengangkat kualitas manusia Indonesia harus bisa memenuhi tiga syarat utama, yaitu kebijakan yang memberikan "ruang" untuk tumbuhnya kemampuan intelektual dan moral rakyat. Yang kedua, kebijakan yang bisa menciptakan "motivasi" bagi rakyat untuk "mau" menjadi lebih baik untuk membangun potensi intelektual dan potensi moralnya. Jenis kebijakan yang ketiga adalah yang memberikan "kesempatan" kepada rakyat untuk memperbaiki dirinya. Tiga hal ini menjadi persyaratan dasar untuk menciptakan kualitas manusia Indonesia. Rakyat harus "diperbolehkan" untuk berkembang dengan diberikan ruang, mereka harus termotivasi untuk berkembang dan mereka harus mau berkembang. Satu "Anies" untuk Indonesia bisa menjadikannya seorang presiden, tapi untuk membangun bangsa, kita perlu "Anies" lainnya.
Sentul City, 23 Januari 2024
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies dan Fenomena Capres 2024
|
Dr. Rino A. Sa'danoer
(Sekjen Badan Pemenangan Anies-Muhaimin)